Hakko Ichiu dan Awal Mulanya
1. Kaitan Shintoisme dan Hakko Ichiu.
Shintoisme
merupakan ajaran yang paling mendasar dan sudah ada sejak zaman dahulu di
Jepang. Cenderung ke arah Animisme dan Dinamisme. Tidak diketahui siapa penemu
ajaran ini. Tidak seperti ajaran lain yang memiliki buku atau kitab suci
sebagai pembimbingnya. Ajaran Shinto ini telah mengakar dalam diri orang Jepang
dan tradisinya.
Dewa
Shinto disebut Kami. Merupakan arwah suci yang mengambil perwujudan penting
dalam konsep hidup manusia misalnya angina, hujan, gunung, sungai, kesuburan.
Manusia yang telah mati juga dapat menjadi Kami., yaitu sebagi Kami leluhur,
Kami pelindung dan lain-lain. Dewi Amaterasu adalah Kami yang paling penting
bagi orang Jepang.
Dalam
shintoisme, Tenno atau Kaisar dianggap sebagai perwujudan Amaterasu Omikami
(Dewi Matahari) sehingga Kaisar dianggap orang paling penting di seluruh
Jepang. Tak ada yang berani membantah titah Kaisar karena takut akan mengusik
dewa. Begitu pula pada saat Hakko Ichiu diungkapkan oleh Kaisar Jimmu maka, tak
ada yang berani membantah. Justru semua orang harus mengikuti titah Kaisar itu.
2. Pengungkapan ide Hakko Ichiu
Hakko Ichiu
diutarakan oleh Kaisar Jimmu pada abad 660 SM. Ketika itu adalah zaman pra
Yamato atau Jomon sesuai dengan catatan yang terdapat di Kojiki dan Nihon
Shoki. Karena Kojiki dan Nihon Shoki ditulis pada zaman Nara maka penulis di
masa itu menganggap bahwa yang dimaksud “dunia” hanya berputar di sekitar
Jepang yaitu, Cina dan Korea saja. Belum diketahui adanya negara lain
selain Korea dan Cina.
Kaisar Jimmu
sendiri masih dipertanyakan keberadaannya karena pada zaman Jomon itu terdapat
beberapa macam versi mengenai awal muasal keberadaan dewa di Bumi. Beberapa
tahun terakhir ini Kaisar Jimmu sendiri hanya dianggap legenda atau mitos
semata. Karena itu dalam beberapa buku sejarah Jepang yang dicantumkan sebagai
Kaisar pertama adalah Kaisar Kinmei yang memrintah pada periode Asuka.
Hakko
ichiu sendiri memiliki arti 8 penjuru dibawah 1. Artinya, bahwa dunia itu
terdiri 8 penjuru yang merupakan keluarga besar dan Jepang adalah pemimpinnya.
Jepang menjadi pemimpin karena mereka adalah keturunan dewa. Keturunan murni
yang ada di bumi ini, paling kuat dibanding yang lain.
Pada
masa itu, Hakko Ichiu sendiri dianggap suatu manifestasi terhadap shintoisme.
Semacam cara ibadah untuk menunjukkan kesetian orang Jepang pada dewa mereka.
Sehingga dengan patuh orang Jepang mengikuti Hakko Ichiu.
3. Hakko Ichiu pada awal Perang dunia II
Hakko
ichiu pada zaman Showa diangkat oleh kelompok rahasia tertentu (himitsu kessha) yang menginginkan Jepang
menjadi penguasa dunia dan satu-satunya kekaisaran yang ada. Menggunakan konsep Hakko Ichiu
yang telah dimodifikasi sebagai alat propaganda politik demi tujuan
meraka.
Konsep dasar dari hakko ichiu yang diungkapkan oleh kaisar Jimmu pada abad 660 SM dimodifikasi kembali pada tahun 1868 oleh pemerintah Meiji awal untuk meningkatkan loyalitas rakyat pada Kaisar. Alasannya sudah jelas yaitu sebelum era Meiji muncul, untuk menggulingkan Keshogunan Tokugawa digunakan semboyan sonno joi (hormati Kaisar, usir orang Barbar). Oleh karena itu, maka pemerintah Meiji berusaha mengukuhkan kembali keyakinan rakyat pada Kaisar ditambah lagi selama era Meiji, Shinto dijadikan agama nasional. Hal itu semakin memperkuat posisi Kaisar sehingga apapun titah Kaisar Meiji adalah sama dengan titah Dewa itu sendiri.
Isi Hakko Ichiu
1. Versi Awal
Hakko
Ichiu versi awal sesuai dengan yang diungkapkan oleh Kaisar Jimmu yang terdapat
di Kojiki dan Nihon Shoki hanyalah ungkapan “Hakko Ichiu”. Kemudian oleh
pembuat Kojiki dan Nihon shoki dijelaskan bahwa Jepang adalah pemimpin (kepala
keluarga) dunia karena Jepang memiliki Kaisar yang merupakan seorang Dewa di
Bumi.
Hanya
itu yang tertulis dalam Kojiki dan Nihon shoki. Namun pada akhirnya istilah ini
digunakan sebagai alat propaganda agar rakyat mau mematuhi Kaisar tanpa
mempertanyakan apapun. Pada masa itu melayani Kaisar sama dengan melayani Dewa.
2. Versi setelah restorasi Meiji
Sudah
diketahui bahwa untuk mengembalikan rasa percaya rakyat diperlukan adanya
sesuatu pendorong kuat. Maka istilah Hakko Ichiu menyeruak kembali pada awal
era meiji. Namun isi dari Hakko Ichiu dimodifikasi sedemikian rupa agar sesuai
dengan kebutuhan pada masa itu.
Isinya
adalah sebagai berikut :
1. Jepang
sebagai pusat dunia dan Kaisar sebagai pemimpinnya. Kaisar adalah Dewa didunia yang mendapat kedewaannya dari Amaterasu Omikami langsung.
2. Kami
(dewa), melindungi Jepang dengan segala kekuatannya. Hal ini menjadikan Jepang superior, lebih kuat, istimewa disbanding Negara lain di dunia.
3. Semua
hal tersebut adalah dasar dari Kodoshugisa (jalan Kekaisaran) sehingga Jepang
memiliki misi suci untuk menjadikan dunia sebagai satu keluarga dengan Jepang
sebagai pemimpin.
Itulah
isi dari Hakko Ichiu yang telah mengalami pengembangan demi jalannya
kepentingan pemerintah.
Dalam
perubahan Hakko Ichiu yang ketiga itulah, digunakan sebagai alat propaganda
politik. Invasi awal yang dilakukan ke Cina dan Korea dianggap sebagai misi
suci dari dewa. Namun sebenarnya merupakan penggerak semata.
Pengaruh hakko ichiu
1. Sebelum PD II
a. Pada era meiji
Pada
era Meiji Hakko Ichiu menyebabkan perubahan yang cukup signikan bagi kalangan
rakyat. Rakyat kembali mempercayai kaisar secara penuh, sehingga kondisi saat
era meiji cepat stabil. Meskipun diketahui masih banyak samurai yang setia pada
keshogunan namun dapat dilucuti dengan mudah.
Dalam
pemerintahan sendiri, hakko ichiu tidak dibicarakan secara aktif. Hanya
golongan himitsu kessha yang mulai membahas pandangan akan Jepang di kemudian
hari. Dan himitsu kessha ini memahami betul akan pengaruh hakko ichiu serta
semangat bushido bagi rakyat Jepang.
b. Pada era Showa
Bagi
himitsu kessha, hakko ichiu memberi kemudahan dalam mengembangkan paham
ultranasionalisme. Himitsu kessha yang bersikap radikal itu adalah beberapa
kongsi zaibatsu dan tentara Kwantung. Dua kelompok ini merupakan
kelompok ultranasionalis radikal. Keduanya mulai melakukan propaganda semenjak Kaku Mori
menjadi menteri luar negeri dalam parlemen Jepang.
Kaku Mori
dengan mudah memprovokasi Tanaka Giichi yang pada waktu itu menjabat sebagai
perdana menteri (1927).Akibatnya Tanaka mengeluarkan kebijakan yang
berkaitan dengan invasi ke Manchuria dan Mongol. Karena
kebijakannya itu pada tahun 1928 Tanaka mundur dari jabatannya sebagai
perdana menteri.
Banyak
sekali intrik politik yang terjadi akibat hakko ichiu ini. Sekte
ultranasionalisme lainnya mulai bermunculan dan berusaha menegaskan bahwa
Jepang harus menjadi pemimpin dunia, tanpa mempedulikan Negara-negara lain.
Tampak
jelas, tujuan awal dari hakko ichiu telah melenceng jauh. Kaisar sendiripun tak
angkat bicara atas intrik yang terjadi dalam pemerintahan. Hanya dapat
mengamati dan menerima laporan dari pemerintah mengenai perkembangan yang ada.
2. Setelah PD II
Kekalahan
jepang membuat seluruh rakyat Jepang terpukul. Karena poin kedua dalam hakko
ichiu mengatakan bahwa Jepang superior dibanding Negara lain. Rakyat Jepang
banyak yang menjadi gila, stress lalu bunuh diri sesuai dengan prinsip bushido.
Dampak
yang lebih besar lagi terasa pada penganut shintoisme terlebih lagi bagi yang
fanatik. Mereka syok, kehilangan kepercayaan terhadap Kami, bahkan Kaisarpun
mulai tidak dipercaya. Banyak dari mereka yang mati bunuh diri.
Bagi
kaisar dan keluarganya sudah jelas sekali kalau waktu itu mereka dituduh
sebagai penjahat perang. Karena isi hakko ichiu yang sangat menunjukkan
pengaruh kaisar. Namun apabila dilihat lebih jauh lagi, kaisar hanyalah boneka
yang dikendalikan oleh pemerintahan. Jadi sampai sekarang status penjahat
perang bagi kaisar Hirohito masih dipertanyakan. Apakah benar ia juga menjadi
pencetus paham ultranasionalisme di Jepang.
Lucky Club Casino Site | Slots, Table Games, and More
BalasHapusLucky Club is a Swedish online luckyclub.live casino that has been around since 1999. It is owned and operated by Evocasino, one of the biggest online casino software